Biografi dan Sejarah Abu Bakar ash-Shiddiq ra - Sejarah Kepemimpinan - Sejarah Masa Khalifah - Sejarah Masuk Islam. Assabiqunal Awwalun
Biografi dan Riwayat Hidup Abu Bakar As-Sidiq. Nama Asli Abu Bakar sebelum masuk Islam adalah Abdul Ka'bah. Ia termasuk diantara orang-orang yang pertama memeluk agama Islam. Oleh sebab itu, setelah memeluk agama islam ia di beri gelar oleh Rasulullah dengan gelar Nama Abu Bakar. Jadi nama Abu Bakar merupakan nama gelar yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW. Selain diberi gelar nama Abu bakar, ia juga diberi gelar oleh Rasulullah dengan gelar nama As-siddiq yang artinya "amat membenarkan". Gelar As-Siddiq diberikan padanya karena ia orang paling cepat dalam meyakini dan membenarkan beberapa peristiwa yang dialami Rasulullah, terutama peristiwa "Isra Mi'raj" yang banyak diragukan orang.
Sebenarnya nama lengkap Abu bakar as-Siddiq adalahAbdullah bin Kuhafah At-Tamimi. Ia lahir tahun 572 Masehi dua tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad. Ia termasuk dalam garis keturunan suku Quraisy. Ayah Abu Bakar yang bernama Usman bin Sa'ad (yang juga disebut Abi Khufaha). Sedangkan Ibunya bernama Ummu Khair Salma binti Sakhar berasal dari keturunan suku Quraisy.
Jika dilihat dari garis keturunan asal muasal garis keturunan ayah dan ibunya yang bertemu pada neneknya yang bernama Ka'ab bin Sa'ad bin taim bin Mura, Abu Bakar termasuk keturunan Bani ta'im, suku yang banyak melahirkan tokoh-tokoh terhormat. Sedangkan dengan silsilah garis keturunan Nabi Muhammad, bertemu pada Mura bin Ka'ab.
Sejak kecil Abu Bakar terkenal sebagai anak yang baik, jujur dan lemah lembut. Dengan sifatnya yang mulia tersebut, Abu bakar disenangi banyak orang atau masyarakat pada waktu itu. Abu bakar dan Nabi Muhammad merupakan sahabat sejak mereka masih remaja. Setelah dewasa, Abu Bakar memilih jalan hidupnya menjadi seorang pedagang atau saudagar. Sebagai pedagang, ia sangat sukses dan kaya. Ia terkenal karena kejujuran, kedisiplinan, dan sifat kedermawanannya. Oleh sebab itu, setelah dia memeluk agama islam, hampir seluruh harta kekayaannya ia relakan untuk membantu Rasulullah dalam menyiarkan agama islam.
Selain itu, abu bakar terkenal sebagai seorang yang ahli dalam ilmu nasab (ilmu pengetahuan mengenai silsilah keturunan). Ia sangat memahami dan menguasai dengan baik berbagai nasab kabilah dan suku-suku arab. sebagai seorang yang terkenal ahli ilmu nasab, Abu Bakar mengetahui ketinggian dan kerendahan derajat masing-masing bangsa Arab, apalagi suku-suku arab Quraisy.
Jika dilihat dari garis keturunan asal muasal garis keturunan ayah dan ibunya yang bertemu pada neneknya yang bernama Ka'ab bin Sa'ad bin taim bin Mura, Abu Bakar termasuk keturunan Bani ta'im, suku yang banyak melahirkan tokoh-tokoh terhormat. Sedangkan dengan silsilah garis keturunan Nabi Muhammad, bertemu pada Mura bin Ka'ab.
Sejak kecil Abu Bakar terkenal sebagai anak yang baik, jujur dan lemah lembut. Dengan sifatnya yang mulia tersebut, Abu bakar disenangi banyak orang atau masyarakat pada waktu itu. Abu bakar dan Nabi Muhammad merupakan sahabat sejak mereka masih remaja. Setelah dewasa, Abu Bakar memilih jalan hidupnya menjadi seorang pedagang atau saudagar. Sebagai pedagang, ia sangat sukses dan kaya. Ia terkenal karena kejujuran, kedisiplinan, dan sifat kedermawanannya. Oleh sebab itu, setelah dia memeluk agama islam, hampir seluruh harta kekayaannya ia relakan untuk membantu Rasulullah dalam menyiarkan agama islam.
Selain itu, abu bakar terkenal sebagai seorang yang ahli dalam ilmu nasab (ilmu pengetahuan mengenai silsilah keturunan). Ia sangat memahami dan menguasai dengan baik berbagai nasab kabilah dan suku-suku arab. sebagai seorang yang terkenal ahli ilmu nasab, Abu Bakar mengetahui ketinggian dan kerendahan derajat masing-masing bangsa Arab, apalagi suku-suku arab Quraisy.
Dengan sifat mulia dan tingkat kecerdasannya yang tinggi, maka tidak sulit bagi Abu Bakar untuk meyakini dan memahami ajaran-ajaran yang disampaikan oleh nabi Muhammad SAW. Semenjak nabi diangkat menjadi Rasul Allah, apalagi ia sudah mengenal betul sifat, keagungan dan kemuliaan Nabi Muhammad sejak mereka masih remaja. Oleh sebab itu, setelah masuk islam, ia dikenal sebagai sahabat nabi yang paling dekat dengan Nabi.
Abu bakar menjadi sahabat yang paling dipercaya oleh Nabi Muhammad. selain itu, Abu bakar merupakan sahabat yang paling gigih membantu perjuangan Rasulullah. bahkan, Abu Bakar dapat dikatakan sebagai sahabat yang paling banyak berkorban, paling teguh, dan paling patuh diantara para sahabat yang lain. ia tidak pernah absen menemani dan mendampingi rasulullah dalam berbagai peperangan. bahkan dalam menghadapi perang tabuk dan saat Nabi Muhammad hijrah dari Makkah ke Madinah, tidak hanya jiwa dan Raganya, seluruh hartanya ia sumbangkan untuk membantu perjuangan Rasulullah.
Melihat begitu besarnya jasa Abu Bakar dalam membantu perjuangan Nabi Muhammad dalam mengembangkan agama islam, maka sangan wajar setelah nabi Wafat, pada tahun 632 M, ia dipilih dan dipercaya oleh umat islam menjadi penerus rasulullah sebagai Khalifah atau Khulafaur rasyidin yang pertama.
Kepribadian Abu Bakar Ash - Siddiq
Sebelum masuk islam, Abu Bakar telah memiliki kepribadian yang bersih. walaupun dia lahir dari keluarga bangsawan yang pada saat itu sangat gemar berpesta pora, berjudi, meminum minuman keras, dan berzina. Abu bakar tidak pernah meniru kebiasaan buruk bangsa Arab pada umumnya saat itu. Abu bakar merupakan orang yang selalu merindukan kebenaran.
Ia selalu bergaul dengan orang-orang yang ahli dalam kitab suci, seperti Waraqah bin Naufal, Qus bin sa'idah, dan zaid bin Naufal. Oleh sebab itu, walaupun agama islam belum terlahir saat itu, abu bakar tidak menyembah berhala seperti yang dilakukan bangsa Arab pada umumnya saat itu.
sebagai seorang keturunan bangsawan, Abu Bakar terkenal sebagai seorang yang pandai bergaul, peramah, dan suka menolong orang. Rumah Abu Bakar senantiasa dikunjungi orang, tidak hanya karena dia seorang pedagang dan keahliannya dalam ilmu nasab, tetapi karena keramahan dan sopan santunnya serta sifatnya yang suka menolong orang.
Selain sebagai bangsawan, Abu Bakar merupakan seorang pedagang yang sukses. Dalam suatu riwayat, dijelaskan bahwasebelum masuk islam, dari hasil berdagangnya ia memiliki simpanan kekayaan 40.000 dirham. Kalau zaman sekarang Abu bakar termasuk konglomerat sukses. Kesuksesannya dalam berdagang tersebut desebabkan karena ia terkenal sebagai seorang yang jujur dan disiplin. Banyak rekan-rekan dagangnya yang sangat percaya pada Abu bakar, sehingga mereka tidak takut untuk bekerja sama dengan Abu Bakar dalam berdagang.
Sebagai seorang yang memiliki kepribadian yang disiplin, Abu bakar mampu membedakan dengan urusan-urusan dagang dengan urusan-urusan pribadinya. Oleh sebab itu, walaupun dia terkenal sebagai pedagang sukses dan kaya, ia juga terkenal dermawan dan suka menolong orang yang membutuhkannya.
Sifat kepribadian yang lain yang membuat Abu bakar disukai orang, terutama rekan-rekan dagangnya, karena ia terkenal sebagai orang yang selalu menepati janji. Abu Bakar tergolong sebagai jenis orang yang takut jika mengecewakan orang lain. Namun, saat ia dikecewakan orang lain, Abu Bakar sangat pemaaf dan penyabar.
Setelah Abu Bakar Masuk masuk Agama Islam, serta ikut berjuang bersama Nabi Muhammad SAW, dalam menyiarkan agama islam, Sifat dan kepribadiannya yang mulia tersebut tidak surut atau berkurang, akan tetapi semakin meningkat.
Abu Bakar dapat dengan cepat menerima ajaran-ajaran Islam, karena memiliki kepribadian yang bersih dan cerdas. bahkan ia tidak pernah ragu-ragu dalam meyakini apa yang diajarkan nabi. Seperti yang disabdakan Nabi Muhammad sebagai berikut :
"Tiap-tiap orang yang saya ajak kepada Islam tidak ada yang menyatakan keraguan dan berfikir terlebih dahulu, kecuali Abu Bakar, ia terus menerima dengan tidak ragu-ragu dan tidak menunggu-nunggu".
Rasa percaya Abu Bakar pada nabi Muhammad, sehingga apa yang diajarkan nabi pada dirinya merupakan suatu kebenaran hakiki. Muncul pada diri Abu Bakar sifat rela berkorban yang sangat tinggi demi kepentingan agama islam. Hampir seluruh harta kekayaannya ia relakan dan ia korbankan untuk membantu perjuangan nabi dalam menyiarkan agama islam. Tidak Hanya pada harta bendanya saja, bahkan jiwa dan raganya pun ia relakan untuk membantu perjuangan nabi. Oleh sebab itu, abu bakar tidak pernah absen dalam berbagai peperangan, mendampingi, membantu dan melindungi rasulullah.Artikel : Biografi dan Sejarah Abu Bakar Ash-Shiddiq ra
Sifat rela berkorban dan sifat kedermawanan yang dimiliki Abu Bakar, membuat ia tidak segan-segan mengeluarkan hartanya untuk membebaskan para budak yang mengalami penderitaan. Budak-budak yang berhasil ia bebaskan diantaranya : Bilal bin Rabbah, Abu Fukaifah, Amir bin Fahairah, labibah dan Lain-lain. Sebagai seoreng bangsawan, ia sangat memperhatikan kaum yang lemah dan tertindas.
Selama membantu perjuangan Rasulullah, abu bakar terkenal sangat pemberani. Sifatnya tidak hanya menggetarkan dan menciutkan hati kaum kafir, tetapi juga sangat dikagumi oleh sahabat-sahabat nabi yang lain. bahkan sahabat Ali bin abi thalib berkata : "orang yang paling berani diantara kita adalah Abu bakar. ketika di hari badar setelah kami mendirikan sebuah gubuk untuk nabi, kami tanyakan siapa yang akan menjaga nabi dalam gubuk ini? Di saat itu tidak ada yang mau menjawab selain Abu bakar. setiap musuh yang berusaha mendekati tempat Nabi, Abu bakar yang menghantam orang itu dengan pedangnya. selain itu banyak sekali pertolongan yang diberikan Abu Bakar kepada para sahabat nabi dan hamba sahaya yang teraniaya kafir Quraisy".
Abu bakar orang yang selalu merakyat dan sederhana. Sebelum beliau diangkat menjadi khalifah setelah nabi wafat, Abu Bakar sudah terbiasa memerah susu kambing milik orang kampung. Sustu ketika Abu Bakar mengetuk rumah seorang penduduk yang sering ia datangi untuk memerah susu kambingnya. Anak pemilik rumah itu berteriak; "Ibu..., ini tukang perah susu kambing datang!" ibunya keluar untuk mengetahui yang datang kerumahnya. Begitu mengetahui yang datang itu adalah Khalifah Abu Bakar, ibu itu marah pada anaknya dan menjelaskan bahwa yang datang adalah khalifah mereka. "tak apa, aku suka dengan sebutan tukang perah susu itu" kata Khalifah Abu bakar pada ibu itu sambil tersenyum.Artikel : Biografi dan Sejarah Abu Bakar Ash-Shiddiq ra
Sebagai seorang pemimpin Abu Bakar selalu teguh pendirian dan bermental baja. Walaupun Abu Bakar hanya dua tahun menjabat sebagai khalifah, ia mampu menyelesaikan dan meredam berbagai yang terjadi sepeninggal Rasulullah. Bahkan Khalifah Abu Bakar siddiq mampu memperluas wilayah kekuasaan Islam keluar Jazirah Arab, yakni Irak dan Suriah.
Selama menjabat sebagai Khalifah, Abu Bakar selalu meneladani perilaku Nabi Muhammad saw. Prinsip musyawarah dalam mengambil suatu keputusan seperti yang dijalankan Nabi Muhammad saw, selalu dipraktekannya. sebagai Khalifah, ia sangat memperhatikan rakyatnya dan tidak segan-segan turun langsung membantu rakyatnya yang mendapat kesulitan. Untuk meningkatkan kesejahteraan umum, ia membentuk lembaga Bait al-mal, atau semacam lembaga keuangan negara.
Abu Bakar merupakan orang yang tidak mementingkan dirinya sendiri. Dalam mengakhiri jabatannya sebagai khalifah, Abu Bakar menetapkan calon pengganti dirinya untuk dimusyawarahkan dan dipilih bukan dari anak-anaknya atau para kerabatnya, melainkan orang yang dianggap mampu untuk mengemban amanat sebagai khalifah. Mampu meneruskan perjuangan nabi Muhammad saw. dalam menegakkan agama Islam sebagai agama yang menjadi rahmat bagi seluruh manusia dan alam serta isinya.
Proses Terpilihnya Abu Bakar Menjadi Khalifah
Semasa hidupnya Nabi Muhammad tidak pernah mewasiatkan pada para sahabatnya maupun keluarga dekatnya, siapa yang harus menggantikannya setelah Nabi Wafat. Oleh sebab itu, setelah Nabi Muhammad wafat, terjadi ketegangan dan timbul perselisihan antara kaum Anshar dan kaum Muhajirin, mengenai siapa yang pantas menggantikan kepemimpinan Nabi.
Kaum Anshar menganggap bahwa golongan merekalah yeng lebih berhak untuk menjadi pemimpin umat islam. Kaum Anshar merasa bahwa jasa mereka dalam membantu perjuangan Nabi sangat besar, terutama saat membantu Nabi Muhammad hijrah ke Madinah.
Untuk membahas permasalahan tersebut, kaum anshar mengadakan musyawarah di Balai Bani Saidah. Hasil musyawarah itu, mereka menetapkan dan memilih Sa'ad bin Ubadah sebagai pemimpin Kaum Muslimin pengganti Nabi Muhammad.
Sedangkan, kaum Muhajirin yang berasal dari suku Quraisy, sangat terkejut mendengar berita kaum Anshar telah bermusyawarah dan telah menentukan Sa'ad bin Ubadah sebagai pemimpin Kum Muslimin pengganti Nabi. sa'at itu mereka sedang mengurus proses pemakaman Nabi Muhammad. Mendengar berita kaum Anshar telah mengadakan musyawarah sendiri, beberapa pemuka kaum Muhajirin menjadi marah. Mereka menganggap kaum Muhajirin lah yang yang justru lebih pantas sebagai pemimpin umat islam pengganti Nabi. Sejak dulu orang Quraisy selalu menjadi pemimpin bangsa Arab. Mereka merasa telah dipilih Tuhan menjadi pengawal Ka'bah secara turun temurun.
Untuk mencegah perselisihan semakin meruncing, Abu Bakar Siddiq, Ummar bin Khattab, dan Abu Ubaidah mewakili kaum Muhajirin segera menemui kaum Anshar. Ketiga pembesar kaum Muhajirin ini ingin menanyajan kebenaran dan alasan mengapa kaum anshar mengadakan musyawarah sendiri.
Pada saat terjadi perdebatan antara para pembesar Kaum anshar dan Muhajirin, abu Bakar As Siddiq menengahi dan berpidato dihadapan kaum anshar. abu Bakar As siddiq menjelaskan bahwa betapa besarnya jasa-jasa kaum Anshar dalam perjuangan umat islam. Selain itu juga abu Bakar menjelaskan kedudukan dan jasa kaum muhajirin yang tidak mungkin dikesampingkan oleh kaum Anshar.
Kaum Anshar menganggap bahwa golongan merekalah yeng lebih berhak untuk menjadi pemimpin umat islam. Kaum Anshar merasa bahwa jasa mereka dalam membantu perjuangan Nabi sangat besar, terutama saat membantu Nabi Muhammad hijrah ke Madinah.
Untuk membahas permasalahan tersebut, kaum anshar mengadakan musyawarah di Balai Bani Saidah. Hasil musyawarah itu, mereka menetapkan dan memilih Sa'ad bin Ubadah sebagai pemimpin Kaum Muslimin pengganti Nabi Muhammad.
Sedangkan, kaum Muhajirin yang berasal dari suku Quraisy, sangat terkejut mendengar berita kaum Anshar telah bermusyawarah dan telah menentukan Sa'ad bin Ubadah sebagai pemimpin Kum Muslimin pengganti Nabi. sa'at itu mereka sedang mengurus proses pemakaman Nabi Muhammad. Mendengar berita kaum Anshar telah mengadakan musyawarah sendiri, beberapa pemuka kaum Muhajirin menjadi marah. Mereka menganggap kaum Muhajirin lah yang yang justru lebih pantas sebagai pemimpin umat islam pengganti Nabi. Sejak dulu orang Quraisy selalu menjadi pemimpin bangsa Arab. Mereka merasa telah dipilih Tuhan menjadi pengawal Ka'bah secara turun temurun.
Untuk mencegah perselisihan semakin meruncing, Abu Bakar Siddiq, Ummar bin Khattab, dan Abu Ubaidah mewakili kaum Muhajirin segera menemui kaum Anshar. Ketiga pembesar kaum Muhajirin ini ingin menanyajan kebenaran dan alasan mengapa kaum anshar mengadakan musyawarah sendiri.
Pada saat terjadi perdebatan antara para pembesar Kaum anshar dan Muhajirin, abu Bakar As Siddiq menengahi dan berpidato dihadapan kaum anshar. abu Bakar As siddiq menjelaskan bahwa betapa besarnya jasa-jasa kaum Anshar dalam perjuangan umat islam. Selain itu juga abu Bakar menjelaskan kedudukan dan jasa kaum muhajirin yang tidak mungkin dikesampingkan oleh kaum Anshar.
Setelah suasana ketegangan sedikit mereda, Abu Bakar berkata, "Marilah kita semua bermusyawarah dan kita pilih bersama siapa yang pantas menjadi pemimpin kita semua. Saya ingatkan pilihlah mereka yang tidak maminta kekuasaan, seperti yang rasulullah telah menyatakan kepada Pamannya Abbas, saat ia meminta untuk menjadi gubernur, Rasulullah menjawab, "Sesungguhnya kamu tidak memeberikan kekuasaan ini kepada orang yang memintanya."
Saat itu Abu Bakar melanjutkan perkataannya; "Sesungguhnya orang yang pantas menjadi Khalifah hanya satu, diantara dua Orang, yaitu Umar bin Khattab dan Ubaidah bin Jarrah." Mendengar usulan Abu Bakar tersebut Abu Ubaidah bin Jarrah sepontan kaget dan bergetar hatinya, seperti tersambar petir disiang bolong. Begitu juga Umar bin Khattab, mereka malu berhadapan dengan orang besar seperti Abu Bakar. Berteriaklah Umar bin Khattab; "Demi Allah..., lebih baik aku maju dan dipukul leherku tanpa dosa, daripada aku diminta memimpin kaum sementara masih ada Abu Bakar di dalamnya".
Sementara itu Abu Ubaidah bin Jarah maju kedepan Abu Bakar, sambil berkata; "Mana mungkin saya dikatakan pantas! Demi Allah, kami yakin hanya engkaulah hai Abu Bakaryang pantas memimpin umat Islam pengganti Rasulullah! Engkaulah orang yang kami anggap paling mulia di kalangan Muhajirin dan Tsaniu-Itsnain. Engkaulah yang menemani Rasulullah saat Hijrah, dan engkaulah yang pernah menggantikan Rasulullah dalam imam salat ketika Rasulullah sakit. Padahal salat merupakan hal utama sebagai tiang atau landasan tegaknya agama. Lantas siapa yang mampu membelakangimu dan siapa yang paling layak darimu/ Silahkan ulurkan tanganmu dan kami akan mengangkat ba'it terhadapmu."
Pada saat itu Umar bin Khattab berdiri di depan Abu Bakar sambil berkata "wahai Amirul Mukminin! Engkaulah yang paling pantas dan berhak menjadi khalifah. Kami akan memilih dan mendukungmu sebagai khalifah, karena engkaulah orang yang paling dekat dan paling dikasihi oleh Rasulullah".
Kemudian Abu Ubaidah dan Basyir bin Saad, menjabat tangan Abu BAkar dan mengucapkan bai'at diikuti Umar bin Khattab serta tokoh-tokoh kaum Anshar yang lainnya menyatakan persetujuannya atas pengangkatan Abu Bakar sebagai khalifah. Seluruh yang hadir dalam pertemuan tersebut kemudian ikut membaiat Abu BAkar. Kemudian mereka merengek beramai-ramai abu Bakar menuju Masjid Nabawi. Di Masjid Nabawi sekali lagi Abu BAkar dibaiat di depan khalayak umum. Dengan demikian Abu Bakar dinyatakan sah sebagai khalifah pengganti Rasulullah.
Menjelang Shalat Isya, setelah selesai proses pemakaman Nabi Muhammad Saw, Abu Bakar kemudian naik ke mimbar dan mengucapkan pidato yang pertama dalam kedudukannya sebagai khalifah.
Pidato pertama dan singkat Abu Bakar sebagai kalifah tersebut, menunjukkan bahwa Abu Bakar merupakan seorang pemimpin yang jujur, rendah hati, demokratis serta memiliki sikap tegas dalam menegakkan kebenaran.
Pidato Pertama Abu Bakar Ash Siddiq
Pidato Abu Bakar As-Siddiq pertama kali dilakukan setelah beliau dibai'at menjadi khalifah yang pertama, bertepatan dengan setelah selesainya proses pemakaman Nabi Muhammad SAW.
Berikut pidato singkatnya.
Artikel : Biografi dan Sejarah Abu Bakar Ash-Shiddiq ra
Sumber : Wikipedia
Pidato Abu Bakar As-Siddiq pertama kali dilakukan setelah beliau dibai'at menjadi khalifah yang pertama, bertepatan dengan setelah selesainya proses pemakaman Nabi Muhammad SAW.
Berikut pidato singkatnya.
Wahai Kaum Muslimin!
Sekarang aku telah kalian pilih sebagai khalifah dan aku bukanlah orang yang terbaik diantara kalian semua. Bantulah aku jika aku berada pada jalan yang salah. Kebenaran adalah suatu amanat dan kebohongan adalah merupakan penghianatan. Yang terlemah diantara kamu, aku anggap yang terkuat sampai aku mengambil dan memulangkan haknya. Yang terkuat diantara kamu aku anggap yang terlemah sampai aku mengambil hak si lemah dari tangannya. Janganlah kalian menghentikan jihad karena yang meninggalkan jihad akan ditimpa kehinaan oleh Allah. Patuhlah kepadaku selama aku taat kepada Allah dan Rasulullah Jika aku melanggar perintah Allah dan rasullullah, janganlah kalian patuh padaku,Kini mari kita menunaikan shalat. Semoga Allah melimpahkan rahmatnya pada kalian.
Artikel : Biografi dan Sejarah Abu Bakar Ash-Shiddiq ra
Sumber : Wikipedia
1 komentar:
Ikutan nongkrong yuk , bisa nonbar bareng kawan n seru seruan bareng F4n588371n9 :)
1. Tinggalkan komentar Anda, Kritik dan Saran sangat diterima disini. No SPAM..!! OK sob..
2. Untuk Anda yang ingin reques mengenai berbagai sejarah, bisa tinggalkan komentar dibawah, kami akan rangkumkan selengkap mungkin dari berbagai sumber yang ada.
Terimakasih jangan lupa untuk share dan Selamat Membaca.